Rempah Indonesia Dibalik Kepopuleran Cinnamon Rolls
Rasa rempah kayu
manis begitu terasa saat anda menikmati sepotong roti bernama cinnamon roll atau cinnamon buns. Dari namanya saja kita sudah bisa menerka kalau
makanan ini sejenis roti yang diisi dengan gula dan kayu manis. Swedia mengklaim
sebagai yang pertama membuat cinnamon
roll dan menjadikan makanan ini sebagai makanan khas mereka. Disana
masyarakat menyebutnya dengan “kanelbullar”.
Cinnamon roll menjadi makanan yang
sangat dicintai di Swedia, bahkan ada perayaan khusus yang disebut “Nasional Cinnamon Buns” yang diadakan setiap
tahunnya yaitu pada tanggal 4 Oktober.
Cinnamon roll
atau kanelbullar pertama dibuat setelah Perang Dunia 1. Namun karena pada masa
itu sulit untuk mendapatkan bahan-bahan utamanya (tepung, telur, mentega, dan
kayu manis) karena harganya yang cukup
mahal, cinnamon roll baru mulai
populer setelah tahun 1950-an. Kue ini tidak hanya populer dan disukai di
negara asalanya, kini cinnamon roll
menjadi jenis pastry yang disukai banyak orang di dunia termasuk di Indonesia.
Roti manis beraroma rempah kayu manis ini banyak kita jumpai di toko-toko roti
atau kafe-kafe terutama di kota-kota besar. Resep dan cara pembuatan cinnamon roll juga banyak dicari dan
dibagikan di media sosial.
Kanelbullar
kemudian menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan orang Swedia. Roti ini
menjadi simbol masakan rumahan yang akan disajikan saat mereka mengundang tamu
untuk minum kopi. Di Swedia ada sebuah budaya yang disebut Fika dimana orang meluangkan waktu disela-sela kesibukan harian
untuk minum secangkir kopi dan menikmati makanan manis, seperti kanelbullar. Fika biasa dilakukan pada pagi atau sore hari. Fika adalah menikmati kopi dan makanan manis bersama keluarga,
teman, atau rekan kerja. Ritual Fika
dilakukan setiap hari di negara Skandinavia ini, bahkan kantor-kantor dan
universitas-universitas disana memiliki aturan melakukan Fika di sela-sela istirahat bekerja atau kuliah. Tradisi Fika memiliki peran penting dalam
kehidupan sosial masyarakat Swedia. Tradisi ini juga dipercaya dapat
meningkatkan produktivitas kerja dan menurunkan tingkat stres dalam pekerjaan.
Karena memiliki manfaat yang luar biasa, tradisi ini kemudian mulai menyebar
dan populer di berbagai negara.
Menikmati kopi saat Fika tidak lengkap rasanya tanpa makanan manis, terutama cinnamon roll. Kayu manis adalah bahan
utama dan tidak bisa digantikan dengan bahan lain dalam pembuatan cinnamon roll atau kanelbullar. Jika tidak ada kayu manis maka namanya tidak lagi cinnamon roll. Kayu manis adalah salah
satu rempah khas Indonesia yang pemakaiannya telah tersebar keseluruh dunia. Selain
sebagai campuran makanan, juga bisa digunakan sebagai obat dan wewangian. Kayu
manis menjadi rempah yang populer di dunia dengan berbagai kegunaan dan
khasiat. Bahkan di Amerika ada Nasional
Cinnamon Day untuk merayakan keserbagunaan
kayu manis sebagai salah satu rempah paling populer di dapur Amerika.
Rempah-rempah Indonesia telah memberi pengaruh pada budaya dan gaya hidup berbagai bangsa. Rempah-rempah Indonesia juga memberi pengaruh pada cita rasa kuliner di Eropa. Seperti kayu manis yang menjadi rempah penting di Swedia sebagai bahan utama dalam pembuatan kanelbullar dan keberadaannya dalam tradisi Fika disana. Tidak hanya Swedia, rempah-rempah juga menjadi bahan penting dalam pembuatan beberapa makanan tradisisonal negara-negara Eropa lainnya. Selain cinnamon roll¸ada lagi kue tradisional Jerrnam bernama lebkuchen (roti jahe tradisional Jerman) yang menjadikan rempah-rempah Indonesia sebagai bahan kunci kelezatan makanan tersebut. Rempah-rempah Indonesia sangat diminati di pasar Eropa karena kualitasnya yang bagus.
Perjalanan
Kayu Manis dan Rempah-Rempah Indonesia Yang Mendunia
Sudah sejak
berabad-abad rempah-rempah menjadi komoditas perdagangan di dunia. Indonesia
dikenal sebagai penghasil rempah-rempah seperti pala, cengkeh, kayu manis, lada
dan lain-lain. Kayu manis adalah salah satu rempah tertua yang digunakan oleh
umat manusia. Rempah beraoma manis ini telah digunakan bahkan jauh sebelum
masehi untuk berbagai keperluan. Salah satu kegunaan kayu manis pada zaman kuno
yaitu sebagai salah satu bahan campuran untuk pembalseman mayat. Rempah yang
berasal dari kulit kayu manis yang berwarna coklat ini juga dipakai sebagai bahan utama wewangian
yang menjadi bagian sangat penting pada upacara kerajaan di Mesir Kuno. Keistimewaan
rempah yang satu ini juga diabadikan dalam kitab suci. Dalam Alkitab, kayu
manis disebut sebagai salah satu bahan “minyak urapan yang kudus”, menjadi
salah satu bahan untuk wewangian, bahan bumbu yang sangat istimewa dan menjadi
barang dagangan di Kota Babel Babilonia.
Kayu manis
menjadi komoditas yang sangat berharga di Timur Tengah. Para pedagang Arab
memperdagangkannya kepada masyarakt Eropa. Kegunaan kayu manis sebagai bumbu
dan kemampuannya untuk mengawetkan makanan membuatnya diminati oleh masyarakat
Eropa. Kayu manis kemudian menjadi barang yang mahal dan jadi simbol status
sosial di Eropa. Penyebabnya adalah karena kayu manis dan rempah-rempah lainnya
diperdagangkan lewat jalur darat yang membutuhkan biaya yang mahal. Para
pedagang Arab memonopoli perdagangan kayu manis dan rempah lain yang mereka
jual dengan merahasiakan asal-usul mereka.
Produk kayu
manis Indonesia sangat disukai oleh konsumen di bebagai negara. Indonesia menjadi eksportir terbesar
di dunia untuk kayu manis. Amerika, Belanda, Jerman, Swedia dan Amerika Serikat
menjadi mitra importir terbesar kulit kayu manis asal Indonesia. Daerah di
Indonesia yang jadi penghasil utama kayu
manis adalah Kabupaten Kerinci, Jambi dan daerah Pegunungan Meratus, Kalimantan
Selatan. Masyarakat di kedua daerah tersebut telah membudidayakan tanaman kayu
manis (Cinnamomun burmanii) secara turun temurun. Budidaya tanaman kayu
manis dilakukan dengan memegang tradisi lokal untuk menjaga kelestarian alam.
Warga Kerinci pantang mengganggu habitat hutan yang dekat dengan lahan
perkebunan kayu manis mereka. Karena mereka menyakini hutan memiliki peran
penting dalam menjaga keseimbangan alam.
Kita patut
berbangga karena rempah-rempah Indonesia seperti kayu manis menjadi bagian
penting dalam budaya dan gaya hidup berbagai negara di dunia. Karena kayu manis
Indonesia, masyarakat di Swedia bisa membuat kanelbullar dan menikmatinya dengan kopi di waktu Fika.
Comments
Post a Comment