Less is More, Mengenal Gaya Hidup Minimalis ala Jepang Untuk Hidup Lebih Bahagia
Banyak
orang beranggapan jika kebahagiaan akan diraih saat kita mampu memiliki barang-barang
tertentu, misalnya barang mewah. Tapi apakah demikian?meskipun dalam penelitian
tidak ada standar pasti tentang kebahagiaan. Namun dalam kehidupan sosial
seringkali kita memilih untuk mengkuti standar hidup berlaku di lingkungan
tempat kita hidup. Nyatanya masih banyak
orang yang menilai seseorang dari jumlah penghasilan dan barang-barang dengan
merk tertentu yang dimiliki, maka secara tidak sadar kita
juga memiliki mindset yang sama ingin
memiliki barang tersebut untuk menunjukan eksistensi. Jika sudah
demikian, kita akan merasa terbebani bahkan iri saat tidak mampu memiliki
barang seperti yang dimiliki orang lain.
Hal ini tentunya akan mengganggu pada kebahagiaan kita. Nah, di Jepang ada sebuah gaya hidup minimalis yang
kian populer dan banyak diikuti orang-orang diseluruh dunia.
Gaya
hidup minimalis sering disebut dengan slogan “Less is more”. Gaya hidup
tersebut semakin populer setelah seorang penulis asal Jepang Fumio Sasaki
menulis sebuah buku berjudul Goodbye, Things : hidup minimalis ala orang
Jepang. Fumio Sasaki adalah seorang pekerja biasa yang sering tertekan di
tempat kerja, tidak percaya diri dan terus menerus membandingkan dirinya dengan
orang lain. Dalam buku tersebut, Sasaki menulis pengalamannya untuk mengubah
hidupnya dengan memulai hidup sederhana, mengurangi barang yang ia miliki. Gaya
hidup meinimalis ternyata bukan hanya mengubah suasana kamar atau rumah, tapi
lebih dari itu, menerapkan gaya hidup minimalis ternyata bisa memperkaya hidup,
memberi kedamaian dan kebebasan pada diri seseorang seperti yang dirasakan oleh
Sasaki.
Gaya
hidup minimalis yang diadopsi oleh orang
Jepang yang terinspirasi dari Zen yaitu ajaran Budha
yang mempromosikan hidup sederhana. Berikut beberapa contoh kebiasaan yang
dimiliki orang jepang dalam menerapkan gaya hidup minimalis:
1. Tidak
menggunakah tempat tidur rangka kayu atau spring bed.
Orang
Jepang terbiasa menggunakan futon
sebagai tempat tidur. Futon adalah
kasur/matras tradisional Jepang yang sudah digunakan secara turun temurun.
Menggunakan futon dinilai lebih
praktis dan efisien dan tidak memakan banyak tempat karena bisa dilipat dan
diletakkan di dalam lemari. Persis seperti yang sering kita lihat dalam serial kartun
Jepang seperti Doraemon atau Chibi Maruko Chan.
2. Memiliki
pakaian secukupnya.
Orang
jepang yang menganut gaya hidup minimalis juga bisa dilihat dari isi lemarinya.
Mereka tidak banyak mengoleksi baju, hanya memiliki baju secukupnya untuk menunjang aktivitas
mereka.
3. Hanya
ada meja dan kursi di ruang keluarga.
Ruang
keluarga di Jepang relatif terlihat lebih lega karena tidak terlalu menyimpan
banyak barang kecuali meja dan kursi saja. tidak hanya membuat ruangan tampak
lebih lega, tapi dengan semakin sedikit barang yang dimiliki, maka semakin
sedikit pula waktu yang dibutuhkan untuk bersih-bersih, bukan?.
4. Tidak
memakai banyak alat makan.
Gaya hidup minimalis yang ditunjukan orang Jepang juga terlihat dari alat makan yang mereka gunakan. Mereka hanya menyimpan alat makan sebanyak jumlah anggota keluarga di rumah.
apakah anda tertarik menerapkan gaya hidup minimalis juga?
Comments
Post a Comment