Dolanan (Cerpen)
Di sebelah selatan kampung terdapat tanah kosong yang biasa dipakai oleh anak-anak sekitar kampung untuk bermain. Biasanya setiap sore keceriaan alami mereka ikut membaur dengan suara burung-burung yang hendak pulang ke sarang setelah mendapat makan malamnya. Ketika cahaya matahri mulai meredup, dan angin bertiup lembut membelai kulit seperti memberi tanda bagi anak-anak itu untuk menyudahi permainan mereka dan segera pulang ke rumah. Namun tidak seperti biasanya, Arya tetap memaku dirinya disudut lapang, memperhatikan panggal*nya yang terus berputar semakin lemah, sepertinya mainan dari batang pohon jambu itu sudah tidak bergairah lagi untuk berputar. Arya memperhatikan benda berbentuk oval itu sampai putaran terakhir kemudian tergolek ditanah. Ia bukan sedang menikmati permainan itu tapi sedang memikirkan teman-temannya yang tadi absen untuk datang dan bermain bersamanya. *** Beberapa hari yang lalu seperti rutinitas biasanya, setelah melaksanakan solat ashar berjamaah anak-anak us...